1. Program Wisata
a. Penanaman Bibit
Masyarakat Dunia terutama masyarakat kota merupakan Penanggung Jawab utama atas kerusakan yang terjadi pada bumi kita. Gas beracun dari asap – asap motor dan Pabrik – pabrik besar adalah salah satu penyebab terbesar terjadinya pemanasan global ( Global Warming). Kesadaran akan menjaga keseimbangan alam dengan penanaman bibit- bibit pohon merupakan salah satu program wisata andalan yang ditawarkan didaerah Agrowisata ini.
a. Penanaman Bibit
Masyarakat Dunia terutama masyarakat kota merupakan Penanggung Jawab utama atas kerusakan yang terjadi pada bumi kita. Gas beracun dari asap – asap motor dan Pabrik – pabrik besar adalah salah satu penyebab terbesar terjadinya pemanasan global ( Global Warming). Kesadaran akan menjaga keseimbangan alam dengan penanaman bibit- bibit pohon merupakan salah satu program wisata andalan yang ditawarkan didaerah Agrowisata ini.
1. Program Wisata
a. Penanaman Bibit
Masyarakat Dunia terutama masyarakat kota merupakan Penanggung Jawab utama atas kerusakan yang terjadi pada bumi kita. Gas beracun dari asap – asap motor dan Pabrik – pabrik besar adalah salah satu penyebab terbesar terjadinya pemanasan global ( Global Warming). Kesadaran akan menjaga keseimbangan alam dengan penanaman bibit- bibit pohon merupakan salah satu program wisata andalan yang ditawarkan didaerah Agrowisata ini.
Jenis – jenis Bibit Pohon yang dapat di tanam didaerah Agrowisata ini adalah sbb:
- Pohon Mete - Pohon Mahoni
- Pohon Sirsak - Indigofera (Bahan Pewarna Batik)
Biaya
Untuk menanam bibit pohon para engunjung tidak perlu membawa peralatan dari rumah karena pihak pengelola sudah menyediakan program 1 paket untuk penanaman tersebut.
Dalam 1 paket tersebut meliputi :
- 1 bibit pohon - Pupuk
- 1 lubang - Air
- 1 ajir - Peralatan
Pengunjung tidak perlu merogoh uang yang mahal untuk mendapatkan paket tersebut. Biaya untuk 1 paket tersebut adalah Rp.5000,-*. Apabila pengunjung meminta pohon tersebut dirawat khusus oleh pengelola atau petani ahli maka pengunjung cukup menambahkan biaya perawatan sebesar Rp.5000,-* per 1 tahun. Pertanggung jawaban yang diberikan oleh pihak pengelola adalah dengan mengirimkan foto tanaman tersebut kepada pemilik tanaman dalam hal ini pengunjung melalui via e-mail.
Produk yang dihasilkan
Dengan melakukan penanaman bibit sebenarnya pengunjung juga melakukan pelestarian ulat Sutra yang merupakan salah satu mata pencahrian masyarakat sekitar untuk dibuat sutra alami. Pohon mete, pohon Mahoni , dan pohon sirsak merupakan jenis pohon yang menghasilkan ulat sutra alami.
Sedangkan indigofera merupakan pewarna batik alami yang menghasilkan warna biru yang sungguh indah.
Buah – buahan pada pohon Mete dan sirsak dapat dikelola menjadi produk makanan dan minuman seperti:
- Dodol - sirup
- Manisan
Khusus untuk Pohon jambu mete, biji jambu tersebut dapat dikelola menjadi kacang mete yang sangat cocok disajikan untuk hari raya dan acara – acara adat.
b. Wisata alam Batu Putri ( Batu Wedok ) dan Ziarah Makam Ambarsekar dan Ambarsari
Setelah melakukan penanaman bibit pengunjung akan merasa rugi apabila tidak mengunjungi Wisata alam Batu Putri ( Batu Wedok ) dan Ziarah Makam Ambarsekar dan Ambarsari. Pengunjung bisa melepaskan lelah dan penat sambil melihat pemandangan yang indah dari tempat ini. Angin sepoi – sepoi nan sejuk juga merupakan teman perjalan dalam melakukan ziarah menuju Makam Ambarsekar dan Ambarsari.
Sejarah
Selain keindahan alam yang terdapat Didaerah Agrowisata Karang tengah terdapat juga peninggalan sejarah yang menarik untuk dikunjungi, yaitu Batu Putri/ Batu Wedok dan Makam AmbarSekar dan AmbarSari. Kedua peninggalan ini merupakan bagian perjalanan Sultan Agung dalam menemukan Makam Raja – Raja Imogiri.
Menurut penuturan masyarakat sekitar, Legenda bermula dari Sultan Agung yang selalu melaksanakan ibadah Shalat Jumat di Tanah Suci Mekah. Sultan mempunyai keinginan untuk mengebumikan dirinya ditanah tersebut ketika beliau Wafat nantinya. Tetapi keinginan tersebut tidak mendapat restu dari Masyarakat Sekitar. Hal ini dikarenakan Sultan adalah kebanggaan masyarakat jawa dan kekecewaan akan muncul di rakyat jawa apabila Sultan tidak dimakamkan di tanah jawa. Masyarakat Mekkah mengusulkan untuk membawa Tanah dari Mekkah menuju Tanah Jawa. Kemudian Sultan melemparkan Tanah Dari Tanah Mekkah menuju Jawa. Tanah yang dilemparkan oleh Sultan Adalah Tanah wngi yang berikutnya akan menjadi peristirahatan terakhir Sultan. Setelah kembali dari Mekkah , Sultan bersama abdi dalem memulai pencarian dari Kraton Menuju daerah selatan yaitu Gunung Semut. Tempat ini mempunyai tanah yang berbau wangi seperti yang dilemparkan oleh Sultan, Tetapi Tanah ini terlalu kecil untuk dijadikan makam dirinya dan para raja nantinya. Sultan berkata gunung ini hanya “seimit” lambat laun gunung ini bernama Gunung “semut”. Namun ada juga yang berkata Gunung Semut dinamakan demikian karena digunung ini terdapat semut dalam jumlah besar. Perjalanan dilanjutkan Menuju daerah Karang Tengah ini. Para abdi dalem yang menemani Sultan merasa haus, karena berada diatas gunung dan sumber air yang terdekat yaitu kali oyoh berada jauh dibawah maka sultan menancapkan tongkatnya didaerah bebatuan sebanyak empat lubang yang mengeluarkan air di lubang tersebut, yang kemudian dinamakn Batu Putri atau Batu Wedok oleh masyarakat sekitar. Sultan Melakukan peristirahatan dibawah batu Putri. Menurut masyarakat sekitar, ketika melakukan peristiahatan di daerah tersebut Dua “pekathik” Sultan yaitu Ambar Sekar Dan Ambar Sari meninggal dunia dan di makamkan ditempat tersebut. Sultan melanjutkan perjalanan menuju Mangunan lalu menuju bengkung untuk kembali beristirahat dan akhirnya menemukan Tanah Wngi tersebut didaerah Pajimatan yang sekarang dikenal sebagai Makam Raja – Raja Imogiri.
2. Fasilitas
Pihak pengelola masih dalam tahap pengembangan untuk beberapa fasilitas demi kenyamanan para pengunjung. Fasilitas yang terdapat di daerah agrowisata adalah:
- Showroom (100 org)
- 5 buah Gazebo (@20 org)
- Laboratorium dalam perkembangan
- Toilet
- Parkir
- Rumah budidaya ulat sutra
- Kandang ternak dalam perkembangan. ( Lembu, kambing, menjangan)
3. Contact person
Bulan – bulan baik seperti Januari – Maret merupakan saat tepat untuk melakukan wisata penanaman bibit dikarenakan musim penghujan yang menguntungkan bagi tanaman. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi para pengunjung melakukan kegiatan di bulan – bulan lainnya karena selain dapat menanam, bulan – bulan musim kemarau sangat cocok untuk melakukan Wisata alam Batu Putri ( Batu Wedok ) dan Ziarah Makam Ambarsekar dan Ambarsari.
Siapapun bisa menjadi tam didaerah agrowisata. Sementara ini daerah agrowisata ini bisa menampung maksimal 500 orang. Jangan khawatir dengan pengunjung dlm jumlah kecil. 5 orang pengunjung yang berniat melakukan penanaman bibit akan tetap kami layani karena pihak pengelola mempunyai prinsip Siapapun dan berapapun anda kami akan tetap melayani niat baik anda untung menghijaukan bumi.
Bila berniat anda bisa menghubungi:
- Dinas Pariwisata Bantul
- Pt.yasrik
- Kesekertariatan Catur Makaryo (085867224945)
a. Penanaman Bibit
Masyarakat Dunia terutama masyarakat kota merupakan Penanggung Jawab utama atas kerusakan yang terjadi pada bumi kita. Gas beracun dari asap – asap motor dan Pabrik – pabrik besar adalah salah satu penyebab terbesar terjadinya pemanasan global ( Global Warming). Kesadaran akan menjaga keseimbangan alam dengan penanaman bibit- bibit pohon merupakan salah satu program wisata andalan yang ditawarkan didaerah Agrowisata ini.
Jenis – jenis Bibit Pohon yang dapat di tanam didaerah Agrowisata ini adalah sbb:
- Pohon Mete - Pohon Mahoni
- Pohon Sirsak - Indigofera (Bahan Pewarna Batik)
Biaya
Untuk menanam bibit pohon para engunjung tidak perlu membawa peralatan dari rumah karena pihak pengelola sudah menyediakan program 1 paket untuk penanaman tersebut.
Dalam 1 paket tersebut meliputi :
- 1 bibit pohon - Pupuk
- 1 lubang - Air
- 1 ajir - Peralatan
Pengunjung tidak perlu merogoh uang yang mahal untuk mendapatkan paket tersebut. Biaya untuk 1 paket tersebut adalah Rp.5000,-*. Apabila pengunjung meminta pohon tersebut dirawat khusus oleh pengelola atau petani ahli maka pengunjung cukup menambahkan biaya perawatan sebesar Rp.5000,-* per 1 tahun. Pertanggung jawaban yang diberikan oleh pihak pengelola adalah dengan mengirimkan foto tanaman tersebut kepada pemilik tanaman dalam hal ini pengunjung melalui via e-mail.
Produk yang dihasilkan
Dengan melakukan penanaman bibit sebenarnya pengunjung juga melakukan pelestarian ulat Sutra yang merupakan salah satu mata pencahrian masyarakat sekitar untuk dibuat sutra alami. Pohon mete, pohon Mahoni , dan pohon sirsak merupakan jenis pohon yang menghasilkan ulat sutra alami.
Sedangkan indigofera merupakan pewarna batik alami yang menghasilkan warna biru yang sungguh indah.
Buah – buahan pada pohon Mete dan sirsak dapat dikelola menjadi produk makanan dan minuman seperti:
- Dodol - sirup
- Manisan
Khusus untuk Pohon jambu mete, biji jambu tersebut dapat dikelola menjadi kacang mete yang sangat cocok disajikan untuk hari raya dan acara – acara adat.
b. Wisata alam Batu Putri ( Batu Wedok ) dan Ziarah Makam Ambarsekar dan Ambarsari
Setelah melakukan penanaman bibit pengunjung akan merasa rugi apabila tidak mengunjungi Wisata alam Batu Putri ( Batu Wedok ) dan Ziarah Makam Ambarsekar dan Ambarsari. Pengunjung bisa melepaskan lelah dan penat sambil melihat pemandangan yang indah dari tempat ini. Angin sepoi – sepoi nan sejuk juga merupakan teman perjalan dalam melakukan ziarah menuju Makam Ambarsekar dan Ambarsari.
Sejarah
Selain keindahan alam yang terdapat Didaerah Agrowisata Karang tengah terdapat juga peninggalan sejarah yang menarik untuk dikunjungi, yaitu Batu Putri/ Batu Wedok dan Makam AmbarSekar dan AmbarSari. Kedua peninggalan ini merupakan bagian perjalanan Sultan Agung dalam menemukan Makam Raja – Raja Imogiri.
Menurut penuturan masyarakat sekitar, Legenda bermula dari Sultan Agung yang selalu melaksanakan ibadah Shalat Jumat di Tanah Suci Mekah. Sultan mempunyai keinginan untuk mengebumikan dirinya ditanah tersebut ketika beliau Wafat nantinya. Tetapi keinginan tersebut tidak mendapat restu dari Masyarakat Sekitar. Hal ini dikarenakan Sultan adalah kebanggaan masyarakat jawa dan kekecewaan akan muncul di rakyat jawa apabila Sultan tidak dimakamkan di tanah jawa. Masyarakat Mekkah mengusulkan untuk membawa Tanah dari Mekkah menuju Tanah Jawa. Kemudian Sultan melemparkan Tanah Dari Tanah Mekkah menuju Jawa. Tanah yang dilemparkan oleh Sultan Adalah Tanah wngi yang berikutnya akan menjadi peristirahatan terakhir Sultan. Setelah kembali dari Mekkah , Sultan bersama abdi dalem memulai pencarian dari Kraton Menuju daerah selatan yaitu Gunung Semut. Tempat ini mempunyai tanah yang berbau wangi seperti yang dilemparkan oleh Sultan, Tetapi Tanah ini terlalu kecil untuk dijadikan makam dirinya dan para raja nantinya. Sultan berkata gunung ini hanya “seimit” lambat laun gunung ini bernama Gunung “semut”. Namun ada juga yang berkata Gunung Semut dinamakan demikian karena digunung ini terdapat semut dalam jumlah besar. Perjalanan dilanjutkan Menuju daerah Karang Tengah ini. Para abdi dalem yang menemani Sultan merasa haus, karena berada diatas gunung dan sumber air yang terdekat yaitu kali oyoh berada jauh dibawah maka sultan menancapkan tongkatnya didaerah bebatuan sebanyak empat lubang yang mengeluarkan air di lubang tersebut, yang kemudian dinamakn Batu Putri atau Batu Wedok oleh masyarakat sekitar. Sultan Melakukan peristirahatan dibawah batu Putri. Menurut masyarakat sekitar, ketika melakukan peristiahatan di daerah tersebut Dua “pekathik” Sultan yaitu Ambar Sekar Dan Ambar Sari meninggal dunia dan di makamkan ditempat tersebut. Sultan melanjutkan perjalanan menuju Mangunan lalu menuju bengkung untuk kembali beristirahat dan akhirnya menemukan Tanah Wngi tersebut didaerah Pajimatan yang sekarang dikenal sebagai Makam Raja – Raja Imogiri.
2. Fasilitas
Pihak pengelola masih dalam tahap pengembangan untuk beberapa fasilitas demi kenyamanan para pengunjung. Fasilitas yang terdapat di daerah agrowisata adalah:
- Showroom (100 org)
- 5 buah Gazebo (@20 org)
- Laboratorium dalam perkembangan
- Toilet
- Parkir
- Rumah budidaya ulat sutra
- Kandang ternak dalam perkembangan. ( Lembu, kambing, menjangan)
3. Contact person
Bulan – bulan baik seperti Januari – Maret merupakan saat tepat untuk melakukan wisata penanaman bibit dikarenakan musim penghujan yang menguntungkan bagi tanaman. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi para pengunjung melakukan kegiatan di bulan – bulan lainnya karena selain dapat menanam, bulan – bulan musim kemarau sangat cocok untuk melakukan Wisata alam Batu Putri ( Batu Wedok ) dan Ziarah Makam Ambarsekar dan Ambarsari.
Siapapun bisa menjadi tam didaerah agrowisata. Sementara ini daerah agrowisata ini bisa menampung maksimal 500 orang. Jangan khawatir dengan pengunjung dlm jumlah kecil. 5 orang pengunjung yang berniat melakukan penanaman bibit akan tetap kami layani karena pihak pengelola mempunyai prinsip Siapapun dan berapapun anda kami akan tetap melayani niat baik anda untung menghijaukan bumi.
Bila berniat anda bisa menghubungi:
- Dinas Pariwisata Bantul
- Pt.yasrik
- Kesekertariatan Catur Makaryo (085867224945)